Indonesia
dikenal sebagai produsen sepatu alas kaki kelas dunia dengan menduduki urutan 4
dunia produsen alas kaki setelah China, India dan Vietnam. Pangsa pasar sepatu
alas kaki Indonesia ke dunia mencapai 4,4%, untuk menjadi peluang terus
meningkatkan ekspor. Indonesia
kini dikenal sebagai produsen alas kaki dan sepatu berkelas dunia. Berada di
urutan kelima dengan urutan China, India, Vietnam, Brasil, baru Indonesia.
Di masa
mendatang, diprediksi jumlah konsumsi alas kaki di Indonesia akan naik beriringan
dengan semakin baiknya daya beli masyarakat ditambah pertumbuhan jumlah
penduduk.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) E. Ratna Utarianingrum mengatakan,
pertumbuhan alas kaki didorong fashion yang cepat berkembang. "Pada tahun
2020, pangsa pasar sepatu alas kaki nasional ditargetkan 10% ke pasar dunia.
Seiring dengan pertambahan penduduk, maka semakin tinggi kebutuhan
sepatu," ujarnya di Sidoarjo, Jawa Timur.
Kemenperin
memiliki Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), yang
merupakan satuan kerja Direktorat Jenderal IKM, berperan dalam peningkatan
standar kompetensi sumber daya manusia industri, penumbuhan wirausaha baru dan
mendorong program national branding untuk industri alas kaki,” kata Dirjen IKM
Gati Wibawaningsih.
Ia
mengatakan, peluang pengembangan IKM alas kaki dalam negeri cukup besar karena
dalam lima tahun terakhir terjadi peningkatan konsumsi per kapita masyarakat
Indonesia terhadap alas kaki yang semula hanya dua pasang menjadi lebih dari
tiga pasang per tahun.
Dia menuturkan, pada tahun 2012, Vietnam berada di bawah Indonesia. Namun
Vietnam mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga bisa berada di atas
Indonesia. "Di Vietnam, konsumsi alas kaki tidak ada. Artinya, Vietnam
memproduksi sepatu untuk ekspor besar sekali," terang Ratna.
Lebih lanjut dia menerangkan industri alas kaki nasional lebih banyak
dihasilkan oleh industri besar dan menengah baik dalam nilai maupun dalam
jumlah produksi. Dari sebaran industri kecil dan mikro alas kaki seluruh
Indonesia, 82% berada di dua provinsi, yaitu Jawa Barat dan Jawa Timur.
Konsentrasi industri kecil dan mikro di Jawa Barat berada di Bogor, Bandung,
dan Tasikmalaya. Sedangkan untuk Jawa Timur berkonsentrasi di kota Pasuruan,
Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dan Magetan.
"Industri alas kaki mulai tumbuh di zona baru yang tadinya bukan di
wilayah industri. Dengan penyerapan tenaga kerja yang sangat banyak maka akan
sangat menekan cost dengan berelokasi ke wilayah yang upahnya lebih
rendah," ungkapnya.
Sementara Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, laju pertumbuhan
industri alas kaki sampai dengan tahun 2016 mencapai 8,15%, lebih tinggi
dibandingkan dengan pertumbuhan industri non migas yang mencapai 4,42%.
Ekspor industri sepatu alas kaki tahun 2016 naik 2,95% dengan surplus USD4,15
miliar. "Semakin terbukanya sistem perdagangan, maka langkah yang harus
dilakukan adalah meningkatkan daya saing," ujarnya.
Sigit melanjutkan, dalam meningkatkan ekspor alas kaki nasional ke
negara-negara Eropa, Kemenperin akan mendorong implementasi perjanjian
perdagangan bebas (free trade agreeement/FTA). Sementara negara pesaing produk
sepatu di pasar global seperti Vietnam dan Bangladesh tidak dikenai bea masuk
karena kedua negara itu dianggap sebagai negara yang underdeveloped di pasar
Eropa.
"Kami ingin mendorong adanya FTA dengan negara-negara tersebut. Di Eropa
ada tariff barrier yang cukup besar di mana kita harus membayar tarif masuk
sebesar 11% untuk alas kaki. Sementara negara-negara pesaing kita tidak
dikenakan tarif," ungkapnya.
Ditambahkan olehnya, pemerintah juga akan terus memperluas penetrasi ke
pasar-pasar non-tradisional yang selama ini belum dimaksimalkan.
"Negara-negara yang prospektif yaitu Timur Tengah dan Afrika. Kami mencari
terobosan agar bisa masuk ke pasar tersebut," tandasnya.
Bagi para peminat untuk mendalami usaha alas kaki saat ini? Tentu saja
kondisi ini merupakan sinyal positif untuk Anda lebih serius dalam
mengembangkan usaha alas kaki. Jika memang berminat di bidang usaha ini jangan
lupa untuk tingkatkan daya saing kualitas produknya ya.